Cabai mengandung vitamin C dan
betakaroten (provitamin A) masing-masing 84 mg dan 260 SI per 100 g. Kandungan
vitamin C ini lebih tinggi daripada buah-buahan seperti mangga, jeruk, dan
pepaya. Apalagi cabai jenis paprika merah yang mengandung kadar vitamin hingga
2 kali lipat dari jenis cabai lainnya. Hanya saja cabai tidak bisa dikonsumsi
sebanyak kita makan jeruk, karena rasa pedasnya yang sering membuat orang kapok
dan sekaligus ketagihan
Kandungan vitamin C yang tinggi pada
cabai, menyebabkan cabai termasuk pangan yang disebut kaya antioksidan.
Antioksidan ada yang berupa vitamin (vitamin C dan betakaroten), mineral
(selenium), dan ada pula yang berbentuk senyawa
aktif (catechin pada teh). Fungsi antioksidan antara lain adalah mencegah radikal bebas sehingga sel-sel tubuh tidak mudah rusak. Bumbu atau rempah-rempah sperti cabai yang digunakan untuk membuat rendang, sehingga rendang tersebut meski kaya lemak namun sekaligus kaya antioksidan
aktif (catechin pada teh). Fungsi antioksidan antara lain adalah mencegah radikal bebas sehingga sel-sel tubuh tidak mudah rusak. Bumbu atau rempah-rempah sperti cabai yang digunakan untuk membuat rendang, sehingga rendang tersebut meski kaya lemak namun sekaligus kaya antioksidan
Selain itu Zat yang menyebabkan buah
cabai terasa pedas adalah capsaicin –zat yang menyebabkan sensasi rasa terbakar
saat bersentuhan dengan jaringan dalam tubuh-- yang terdapat pada urat putih
tempat biji cabai melekat. Zat ini mampu merangsang produksi hormon endorphin
yang membangkitkan sensasi kenikmatan. Tidak heran jika melihat ada orang yang
walau sudah berkeringat dan merasa sangat kepedasan, namun menolak berhenti
makan cabai. Capsaicin yang terkandung di dalamnya berfungsi melindungi
deoxyribonucleic acid (DNA) melawan karsinogen (penyebab kanker). Penelitian
dari American Association for Cancer Research mengungkapkan bahwa zat capsaicin
dapat membunuh sel kanker prostat. Penelitian lain di China dan Jepang juga mengungkapkan
bahwa zat ini juga dapat menghambat pertumbuhan sel leukemia serta masih
terdapat penelitian-penelitian lain terkait dengan peran capsaicin untuk
memerangi sel kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar