Kamis, 15 September 2016

Beberapa Jenis Mikroba Pencemar Bahan Makanan



Listeria monocytogenes
Listeria monocytogenes dapat:
• mencemari pangan segar seperti sayuran mentah, buah segar, daging mentah, unggas mentah, ikan mentah, susu murni, dan lain sebagainya.
• menyebabkan keguguran pada wanita hamil dan meningitis (radang selaput otak)
pada bayi yang baru lahir serta immunocompromised (gangguan pada sistem kekebalan tubuh) pada orang dewasa.

Tips untuk meminimalkan risiko:
Cuci buah dan sayuran yang dikonsumsi langsung dengan air matang.
Jika bahan pangan mentah bersumber dari hewani seperti daging, unggas dan hasil laut
lakukan pemasakan sampai benar-benar matang (suhu internal pemasakan mencapai
70-850C).


2. Staphyloccocus aureus
Staphyloccocus aureus merupakan:
• bakteri indikator keamanan pada susu dan produk susu, seperti susu pasteurisasi, yoghurt, unggas, ikan, kerang, daging dan produk daging, telur dan produk telur, sayuran, dan pangan matang.
• menimbulkan gejala penyakit seperti mual,
muntah, kejang perut, dan diare.
• mati dengan pemasakan sempurna (70oC).
• umumnya hidup di kulit manusia dan hewan.
Tips untuk meminimalkan risiko:
Hindari kontak langsung dengan pangan matang.
Gunakan alat seperti sendok, penjepit dan garpu apabila mengambil pangan matang

3. Salmonella sp
Salmonella sp dapat mencemari telur, daging, ikan, susu, es krim, kelapa kering, salad kentang, permen cokelat dan ditemukan pada air yang terkontaminasi dengan kotoran manusia yang terinfeksi.
*Gejala yang ditimbulkan oleh mikroba patogen ini adalah diare berair, sembelit, demam, sakit
perut, pusing, mual, lesu.

4. Virus Hepatitis A
Virus Hepatitis A dapat mecemari pangan yang kurang matang, menular melalui
makanan dan minuman yang tercemar VHA atau melalui tinja.
Personal hygiene yang buruk merupakan faktor utama penyebaran virus ini.
• Gejala yang ditimbulkan oleh mikroba ini antara lain muntah, diare, kulit dan mata
kuning (jaundice), demam, dan sakit perut.
• Virus ini menyebabkan radang pada lambung dan gangguan kesehatan, terutama pada hati dan ginjal.
Tips untuk mengurangi risiko:
Lakukan praktek keamanan pangan yang baik.
Masak pangan dengan suhu > 70oC.
Simpan bahan pangan pada suhu < 4oC.

5. Bacillus cereus
Bacillus cereus dapat mencemari pangan yang tersisa seperti nasi goreng.
• Penyebaran bakteri ini terutama karena terjadi penyebaran spora dalam jumlah
besar pada pangan yang telah dimasak. Spora akan bergerminasi (tumbuh) bila proses pendinginannya berlangsung dengan lambat.
• Gejala awal yang ditimbulkan oleh mikroba ini adalah mual dan muntah. Pada kasus enterotoksin terjadi sakit perut, diare berair, dan kram perut 4-16 jam setelah mengonsumsi pangan yang
terkontaminasi.
• Sakit akibat mikroba ini akan berlangsung selama 12-24 jam hingga beberapa hari, tetapi jarang berakibat fatal.
Tips untuk meminimalkan risiko:
Segera konsumsi pangan matang dan jika ada sisa simpan pangan dalam kondisi panas (di
atas 60°C) atau dingin (di bawah 5°C).
Jika hendak dikonsumsi kembali panaskan ulang pangan pada suhu internal di atas 74°C

6 . Campylobacter jejuni
Campylobacter jejuni dapat mencemari daging unggas khususnya ayam.
• Data menunjukkan 98% bakteri Campylobacter jejuni ditemukan pada karkas ayam.
• Gejala yang ditimbulkan oleh mikroba patogen ini adalah demam, sakit perut, mual, sakit kepala, sakit pada otot, dan diare yang mungkin berair atau lengket dan dapat mengandung darah.
Tips untuk meminimalkan risiko:
Simpan bahan pangan hewani pada suhu di bawah 5oC.
Untuk pemanasan kembali hanya boleh dilakukan satu kali sampai suhu 85oC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar