Pangan
merupakan kebutuhan pokok, yang saat ini memiliki fungsi yang semakin
berkembang. Jika
sebelumnya,
pangan hanya identik dengan pelepas rasa lapar, namun seiring perjalanan waktu
pangan juga menjadi pemuas kebutuhan sensori. Tidak aneh jika kini berkembang
wisata kuliner sebagai bagian ekonomi kreatif bernilai tinggi. Semakin banyak
orang yang berburu makanan lezat dan nikmat untuk mendapatkan pleasure. Lebih dari itu, saat ini juga berkembang tren pangan fungsional,
dimana pangan tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan gizi reguler, tetapi juga memberikan
manfaat kesehatan tertentu, seperti menurunkan risiko penyakit jantung koroner,
meningkatkan sistem imun, mendukung kesehatan saluran pencernaan, dan lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa pangan memiliki kaitan yang sangat erat terhadap
kesehatan manusia.
Sayangnya,
praktek-praktek yang tidak baik seringkali membuat pangan yang dikonsumsi
justru menimbulkan bahaya. Produk yang terkontaminasi dapat menimbulkan
penyakit akibat bawaan pangan atau yang sering disebut sebagai foodborne disease. Dampak yang diakibatkan bisa seketika atau
terakumulasi dalam waktu yang panjang. Oleh sebab itu, konsumen harus cerdas
memilih produk pangan yang akan dikonsumsinya.
1. Aman dari Bahaya Fisik
·
Hindari pangan yang dijual di tempat terbuka dan
tanpa penutup atau kemasan.
Hindari pangan yang dijual oleh pekerja yang mengenakan perhiasan tangan yang berpeluang untuk lepas dan jatuh ke dalam makanan.
Hindari pangan yang dijual oleh pekerja yang mengenakan perhiasan tangan yang berpeluang untuk lepas dan jatuh ke dalam makanan.
·
Hindari pangan yang dijual oleh penjual yang
menangani pangan jualannya secara sembrono.
·
Hidari pangan yang pembungkusnya distapler
·
Amati kondisi pangan sebelum dikonsumsi. Apakah
ada benda asing di dalamnya?
2. Aman dari Bahaya Kimia
·
Memilih hanya pangan yang bersih dan tertutup
dari debu
·
Membeli buah-buahan, terutama buah potong, yang
sudah dicuci dengan bersih.
·
Membeli pangan yang dijual di tempat yang bersih
dan terlindung dari matahari, debu, hujan, angin dan asap kendaraan bermotor.
·
Hindari membeli pangan dari penjual yang lokasi
berjualannya jauh dari tempat sampah serta bebas dari binatang dan hama.
·
Jangan membeli pangan yang dibungkus dengan
kertas bekas atau kertas koran untuk membungkus pangan.
·
Jangan terpedaya dengan harga murah. Pangan yang
mengandung bahan pangan buatan berlebihan atau bahan tambahan terlarang dan
berbahaya biasanya dijual dengan harga murah.
·
Amati warnanya. Jika warna makanan atau minumam
terlalu mencolok atau terlalu cerah maka besar kemungkinan pangan tersebut
mengandung pewarna tekstil.
·
Cicipi rasanya. Jika terdapat rasa yang
menyimpang. Maka pangan tersebut mungkin mengandung BT terlarang atau BTP yang
berlebihan. Sebagai contoh, jika ada rasa pahit setelah mengonsumsi es campur,
maka produk tersebut mungkin mengandung pemanis buatan yang berlebihan.
Penggunaan pengawet benzoate yang berlebihan akan memberikan rasa sepat pedas
yang akan menggetarkan alat pengecap kita.
·
Waspadai pangan gorengan yang terlihat berwarna
gelap dan lebih keras dari normalnya. Gorengan ini mungkin sisa yang tidak
habis terjual pada hari sebelumnya dan digoreng ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar