Listeria monocytogenes
Listeria
monocytogenes dapat:
• mencemari pangan segar
seperti sayuran mentah, buah segar, daging mentah, unggas mentah, ikan mentah,
susu murni, dan lain sebagainya.
• menyebabkan
keguguran pada wanita hamil dan meningitis (radang selaput otak)
pada bayi yang baru lahir serta
immunocompromised (gangguan pada sistem kekebalan tubuh) pada orang
dewasa.
Tips untuk meminimalkan risiko:
Cuci buah dan sayuran yang dikonsumsi langsung dengan air matang.
Jika bahan pangan mentah bersumber dari hewani seperti daging,
unggas dan hasil laut
lakukan pemasakan sampai benar-benar matang (suhu internal
pemasakan mencapai
70-850C).
2. Staphyloccocus aureus
Staphyloccocus
aureus merupakan:
• bakteri indikator keamanan
pada susu dan produk susu, seperti susu pasteurisasi, yoghurt, unggas, ikan,
kerang, daging dan produk daging, telur dan produk telur, sayuran, dan pangan
matang.
•
menimbulkan gejala penyakit seperti mual,
muntah,
kejang perut, dan diare.
• mati dengan pemasakan
sempurna (70oC).
• umumnya hidup di kulit
manusia dan hewan.
Tips untuk meminimalkan risiko:
Hindari kontak langsung dengan pangan matang.
Gunakan alat seperti sendok, penjepit dan garpu apabila mengambil
pangan matang
3. Salmonella sp
Salmonella
sp dapat
mencemari telur, daging, ikan, susu, es krim, kelapa kering, salad kentang,
permen cokelat dan ditemukan pada air yang terkontaminasi dengan kotoran
manusia yang terinfeksi.
*Gejala yang
ditimbulkan oleh mikroba patogen ini adalah diare berair, sembelit, demam,
sakit
perut, pusing, mual, lesu.
4. Virus Hepatitis A
Virus
Hepatitis A dapat mecemari pangan yang kurang matang, menular melalui
makanan dan minuman yang
tercemar VHA atau melalui tinja.
• Personal hygiene yang buruk merupakan faktor utama penyebaran
virus ini.
• Gejala yang
ditimbulkan oleh mikroba ini antara lain muntah, diare, kulit dan mata
kuning (jaundice), demam, dan
sakit perut.
• Virus ini
menyebabkan radang pada lambung dan gangguan kesehatan, terutama pada hati dan
ginjal.
Tips untuk mengurangi risiko:
Lakukan praktek keamanan pangan yang baik.
Masak pangan dengan suhu > 70oC.
Simpan bahan pangan pada suhu < 4oC.
5. Bacillus cereus
Bacillus
cereus dapat mencemari pangan yang tersisa seperti nasi goreng.
• Penyebaran
bakteri ini terutama karena terjadi penyebaran spora dalam jumlah
besar pada pangan yang telah
dimasak. Spora akan bergerminasi (tumbuh) bila proses pendinginannya
berlangsung dengan lambat.
• Gejala
awal yang ditimbulkan oleh mikroba ini adalah mual dan muntah. Pada kasus
enterotoksin terjadi sakit perut, diare berair, dan kram perut 4-16 jam setelah
mengonsumsi pangan yang
terkontaminasi.
• Sakit akibat
mikroba ini akan berlangsung selama 12-24 jam hingga beberapa hari, tetapi
jarang berakibat fatal.
Tips untuk meminimalkan risiko:
Segera konsumsi pangan matang dan jika ada sisa simpan pangan
dalam kondisi panas (di
atas 60°C) atau dingin (di bawah 5°C).
Jika hendak dikonsumsi kembali panaskan ulang pangan pada suhu
internal di atas 74°C
6 . Campylobacter jejuni
Campylobacter
jejuni dapat mencemari daging unggas khususnya ayam.
• Data menunjukkan 98% bakteri Campylobacter jejuni ditemukan pada karkas ayam.
• Gejala yang ditimbulkan oleh
mikroba patogen ini adalah demam, sakit perut, mual, sakit kepala, sakit pada
otot, dan diare yang mungkin berair atau lengket dan dapat mengandung darah.
Tips untuk meminimalkan risiko:
Simpan bahan pangan hewani pada suhu di bawah 5oC.
Untuk pemanasan kembali hanya boleh dilakukan satu kali sampai
suhu 85oC