Jumat, 22 Mei 2015

Health food VS Obat

Benarkah bahwa health food / suplemen makanan / jamu lebih baik dibandingkan obat untuk menyembuhkan penyakit? Are you sure? Mari kita lihat bedanya:
  1. Obat: sebelum dipasarkan, harus dilakukan uji pra klinis (pada hewan percobaan) dan uji klinis tahap I sampai III, yang melibatkan orang sehat dan orang sakit, berjumlah 1.000-3.000. Pengujian ini memerlukan waktu setidaknya 6 tahun. Atau setidak-tidaknya dilakukan uji BABE (bioavailability & bioequivalency) Health food: tidak harus melakukan uji pra klinis, klinis maupun BABE sebelum dipasarkan 
  2. Obat: efektivitas dan keamanannya HARUS TERBUKTI pada uji2 yang disebutkan di atas Health food: harus terbukti aman (TANPA perlu membuktikan efektivitasnya). 
  3. Obat: anda dengan mudah melihat isi atau komposisi zat berkhasiatnya (untuk obat yang berisi lebih dari satu jenis), berikut kadarnya, di kemasan terluar, yang dituliskan di bawah merek obat Health food: anda seringkali harus mencari-cari dulu isi atau komposisi produk tersebut, bahkan kadang-kadang tidak menemukannya. Apalagi mencari kadar untuk setiap kandungannya 
  4. Obat: umumnya berisi hanya satu zat, yang efektif untuk penyakit tertentu, misal: glimepiride untuk diabetes Health food: umumnya berisi campuran berbagai jenis esktrak tanaman, yang sering “diklaim” mempunyai khasiat untuk berbagai macam penyakit.
  5. Obat: satu zat ditujukan untuk satu penyakit tertentu. Health food: secara umum ditujukan untuk memperbaiki fungsi pencernaan, menambah energi atau mengurangi risiko infeksi (ini klaim jujur, yang seharusnya dicantumkan). 
  6. Obat: setelah dipasarkan masih terus dilakukan uji klinis fase IV atau pemantauan setelah pemasaran Health food: tidak ada uji klinis sebelum maupun setelah dipasarkan 
  7. Obat: hanya boleh diiklankan di media tertentu, dengan mencantumkan BUKTInya Health food: boleh beriklan di semua media, umumnya dengan menampilkan TESTIMONY atau kesaksian seorang pesohor alias public figure 
  8. Obat: ditujukan untuk penyakit tertentu, yang mempunyai kriteria jelas. Health food: seharusnya tidak boleh ditujukan untuk penyakit tertentu, karena tidak ada uji klnis untuk menguji EFEKTIVITASnya. Jadi lebih ditujukan untuk secara umum menjaga kesehatan. 
Bahkan Badan POM Amerika (FDA) dengan jelas meminta setiap health food mencantumkan kalimat berikut di iklan dan kemasan luarnya jika produsennya coba2 mengklaim bahwa produk tersebut berkaitan dengan penyakit tertentu: “These statements have not been evaluated by the FDA. This product is not intended to diagnose, cure or prevent any disease”. #Produk ini tidak dimaksudkan untuk mendiagnosa , mengobati atau mencegah penyakit # Mantap! Udah jelas banget kan bedanya? Sumber #CPE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar