Dengan berkembangnya
pasar bebas, ditandai dengan diberlakukannya MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)
pada tahun 2015, Indonesia akan
menghadapi tantangan yang cukup besar. Tantangan utama yang sedang dihadapi
Indonesia adalah peningkatan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua
sektor. Banyak peluang dan tantangan yang akan
dihadapi Indonesia menjelang MEA. Seperti telah menjadi kesepakatan para pemimpin
ASEAN untuk mentransformasikan ASEAN menjadi kawasan bebas aliran barang, jasa,
investasi, permodalan, dan tenaga kerja. Mau
tidak mau, siap atau tidak siap Indonesia harus menyongsong datangnya MEA
2015, menciptakan peluang serta kesempatan bagi
Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa Indonesia mampu bersaing
dalam segala hal.
Pernah
disampaikan oleh salah seorang guru besar bidang ekonomi Prof. Suyanto dalam
sebuah seminar dengan tema “Problematika Kesiapan SDM Indonesia Menyongsong
Implementasi ASEAN Free Trade Area (AFTA) 2015”, ada 5 ketrampilan yang harus dipenuhi oleh seorang
lulusan perguruan tinggi agar dapat bersaing, yaitu: kemampuan berkomunikasi
secara verbal, kolaborasi, profesional di bidangnya, mampu menulis dengan baik,
serta kemampuan untuk memecahkan masalah. Ada beberapa hal yang digarisbawahi
tentang bagaimana model pembelajaran yang sesuai dengan ciri abad ke-21, yaitu:
pembelajaran yang diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari
berbagai sumber observasi, dan bukan diberitahu, pembelajaran yang diarahkan
untuk mampu merumuskan masalah, bukan hanya menjawab masalah, pembelajaran yang
diarahkan untuk melatih berfikir analitis dan bukan berfikir mekanistis, serta
pembelajaran yang menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam
menyelesaikan masalah.
Melihat
fenomena yang demikian, maka AKAFARMA PIM (Akademi Analis Farmasi dan Makanan Putra Indonesia Malang) merancang pembelajaran yang
humanistik. Artinya pembelajaran yang
dilakukan ditujukan untuk membentuk manusia seutuhnya. Manusia yang cerdas
dengan segala karakternya yang unggul. Kurikulum dan kegiatan
pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan
proses mental dan fisik melalui interaksi antarpeserta didik, peserta didik
dengan dosen, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi. Pengalaman belajar
dimaksud dapat terwujud melalui pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang
perlu dikuasai peserta didik sesuai
budaya dan karakter bangsa. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan
menggunakan penilaian yang autentik melalui pengamatan kinerja, sikap,
penilaian hasil karya berupa proyek atau produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri. Diharapkan nantinya luaran merupakan manusia
yang cerdas dan berkarakter unggul sesuai dengan kompetensi dan
profesionalismenya.
AKAFARMA merupakan
jenjang pendidikan Diploma Tiga (D-III) yang bertujuan menghasilkan Ahli Madya
Analis Farmasi dan Makanan yang berkompeten di bidangnya,
berdedikasi dan berkualitas. Sebagai Analis Farmasi dan Makanan, lulusan mampu
memasuki dunia kerja sebagai tenaga laboratorium kontrol kualitas (QC), laboratorium penelitian
dan pengembangan (R&D)/ laboratorium Quality Assurance (QA) di Industri Obat Tradisional/Jamu,
Industri Makanan dan Minuman, Industri Farmasi, Industri Kosmetik dan Alat
Kesehatan, Kepemerintahan (Dinas Kesehatan dan BBPOM) maupun lembaga penelitian
lainnya. Selain itu lulusan juga dibekali dengan kemampuan entrepreunership untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi wirausahawan
di bidang kefarmasian.
Sering ada pemikiran bahwa farmasi merupakan salah satu jurusan
yang “eksklusif” karena termasuk sulit,
namun anggapan itu dapat ditepis karena proses pembelajaran di AKAFARMA
PIM didesain menarik dan menyesuaikan kebutuhan mahasiswa sebagai insan
pembelajar. Mahasiswa dididik untuk menjadi pribadi yang cerdas, berdedikasi
dan berkarakter unggul melalui pembelajaran yang humanis. Pribadi yang cerdas
adalah pribadi yang mampu menyelesaikan masalah dalam segala aspek kehidupan
serta mempunyai kemampuan untuk menciptakan suatu produk/karya yang kreatif dan
inovatif.
Pembelajaran di AKAFARMA PIM ditujukan
pada peningkatan kepribadian dan kemampuan berpikir mahasiswa. Untuk itu peran
dosen menjadi sangat kompleks. Dosen di AKAFARMA PIM
tidak hanya sekedar “mengajar”. Dosen berperan sebagai fasilitator, motivator,
konsultan, dan evaluator selama proses pembelajaran. Dosen terus diupayakan untuk
mengembangkan profesionalismenya melalui
pengembangan model-model pembelajaran yang benar-benar mampu mengaktifkan dan
menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
sekaligus menyenangkan. Dengan demikian peserta didik akan merasakan
kebermaknaan belajar bagi hidup dan kehidupannya dan akhirnya meaningful learning akan terwujud.
Pembelajaran di AKAFARMA PIM tidak hanya difokuskan pada
pembentukan manusia cerdas, namun juga pembentukan pribadi yang berkarakter
unggul. Pembentukan karakter mahasiswa diinternalisasikan dalam
proses pembelajaran. Sasaran
integrasinya adalah materi kuliah, prosedur penyampaian, serta pemaknaan
pengalaman belajar para mahasiswa. Konsekuensi dari pembelajaran terpadu, maka
model belajar para mahasiswa harus bervariasi sesuai dengan karakter
masing-masing. Variasi belajar itu dapat berupa membaca bahan rujukan,
melakukan pengamatan, melakukan percobaan, mewawancarai narasumber, dan
sebagainya dengan cara kelompok maupun individual. Selain itu aktualisasi diri
sebagai bentuk penempaan karakter difasilitasi melalui kegiatan-kegiatan yang
bersifat non akademik seperti pada UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang dikelola
oleh Senat Mahasiswa. Nilai-nilai kepemimpinan, kreatif, inovatif, spiritual, kedisiplinan,
mandiri, bertanggungjawab dan entrepreneur
pada mahasiswa diharapkan akan tercapai.
Hal
ini telah terbukti dengan
diterimanya proposal penelitian baik dosen (Penelitian Dosen Pemula dan Penelitian Hibah Bersaing) maupun mahasiswa (Program Kreativitas Mahasiswa
dan Program Mahasiswa Wirausaha) oleh
Kopertis wilayah 7 Jawa Timur maupun Ditjen DIKTI Kemendikbud sejak tahun 2010
sampai saat ini. AKAFARMA PIM juga meraih penghargaan dari Kopertis wilayah 7
Jawa Timur sebagai salah satu Perguruan dengan tata kelola dan kelembagaan yang
baik pada 2012, Perguruan Tinggi kategori Akademi Unggulan tahun 2013 serta Perguruan Tinggi Berprestasi kategori Akademi tahun 2015.
Selain itu, sebagai hasil pembelajaran yang bermutu ini, banyak
lulusan AKAFARMA PIM yang telah “dipesan” oleh dunia industry sebelum mereka
diwisuda. Hampir 60% lulusan telah bekerja bahkan sebelum mereka menerima
ijazah. Banyak respon positif yang diberikan oleh dunia industry pada lulusan
AKAFARMA PIM. Terbukti dengan banyaknya permintaan untuk open recruitment maupun lowongan pekerjaan di biro Humas PIM.
AKAFARMA PIM telah banyak menjalin kerjasama di dunia industry
seperti PT Interbat, PT Sasa Inti, PT Meiji, PT Vitapharm, PT Garuda Food, PT
Balatif, PT MSD Pharma, PT Cheil Jeddang, Perum Jasa Tirta di Malang dan
Mojokerto, BPOM di Yogyakarta, BBTPPI di Semarang serta Pemkot Malang dalam
pelaksanaan pendampingan kegiatan Posdaya di Kelurahan Arjosari.