Waduh, bingung
mau cari jurusan saat kuliah ?? hah, D3 farmasi, kerjaannya ngapain ??? Prospek
kedepannya gimana ?? paling susah belajarnya ?!. Mungkin beberapa pertanyaan
ini terlintas di benak siswa yang akan melanjutkan kuliah dibidang farmasi. Banyak
pula siswa yang masih meragukan masa depannya. Belum lagi mereka harus
mempersiapkan datangnya AFTA (Asean Free Trade Area) di tahun 2015 yang
menuntut pelajar dan institusi pendidikan meningkatkan kompetensi dibidangnya sehingga
mampu bersaing di era AFTA. Karena persaingan di dunia kerja bukan lagi pekerja
dari Indonesia saja, namun pekerja dari luar negeri juga bisa bekerja di
Indonesia.
Apasih yang
harus diperhatikan dalam mencari jurusan saat kuliah ?? banyak hal yang harus
diperhatikan dalam memilih jurusan, mulai dari nilai jual lulusan yang tinggi, pekerjaan
yang sesuai keahlian dan dilindungi oleh undang – undang melalui peraturan
pemerintah (UU), kerjasama penempatan karyawan dengan DU/DI serta proses
pembelajaran yang menyenangkan. Sehingga lulusan dengan mudah mencapai prestasi
puncak karir yang mereka inginkan dengan cepat dan tepat.
“Pekerjaan kefarmasian
adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan,
pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan
obat, bahan obat dan obat tradisional.” Dikutip dari Peraturan Pemerintah (PP)
nomor 51 tahun 2009. Dari PP tersebut dijelaskan bahwa segala hal yang
berkaitan dengan obat, mulai dari produksi, pengendalian mutu, pendistribusian hingga
sampai ke pasien harus dilakukan oleh seorang tenaga teknis kefarmasian (TTK)
dan tidak boleh ditangani selain tenaga teknis kefarmasian. Wahh.. berarti
pekerjaan kefarmasian kalo bukan ditangani oleh orang farmasi melanggar
peraturan pemerintah dong….
Apakah D3
kefarmasian hanya bekerja di bidang farmasi ?? tentu tidak. Dari sektor
industri, lulusan farmasi tentu sangat luas. Mereka bisa masuk di industri yang
bergerak di bidang makanan dan minuman, industri kosmetik, industri obat,
industri jamu dan obat tradisional, serta industri alat kesehatan. Sector
pelayanan, mereka bisa masuk di Puskesmas, Rumah sakit umum dan swasta, Apotek serta klinik kesehatan. Sektor
pemerintahan, lulusan farmasi masuk di Dinas Kesehatan. Dan tak lupa, di sektor
Penelitian. Wow.. banyak peluang – peluang yang bisa ditempati oleh seorang
farmasi.
Banyak informasi
– informasi peluang kerja dibidang farmasi yang mensyaratkan TTK harus memiliki
STRTTK (Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian) dan SIKTTK (Surat
Ijin Kerja Tenaga Teknis Kefarmasian).
Sektor Pelayanan seperti Rumah Sakit, Apotek, Puskesmas dan klinik kesehatan
saat ini harus mempunyai TTK yang telah memiliki STRTTK. Sektor industri pun
banyak yang membuka informasi peluang kerja bagi TTK yang telah menempuh
pendidikan jenjang Diploma 3. Selain itu juga, banyak lulusan SMF (sekolah
menengah farmasi) yang berbondong – bondong melanjutkan jenjang pendidikan
mereka ke D3 Kefarmasian.
Bagaimana
persaingan lulusan farmasi di dunia kerja ? apakah banyak pesaing – pesaing
seperti jurusan lain ?? Tak banyak kampus – kampus yang membuka jurusan
kefarmasian terutama jenjang Diploma 3. Di Jawa Timur saja, yang membuka
jurusan D3 kefarmasian kurang lebih ada 7 akademi. Salah satunya di Malang
yaitu D3 kefarmasian Putra Indonesia Malang. Akademi Farmasi Pertama (AKFAR) di
Jawa Timur dan Akademi Analis Farmasi dan Makanan (AKAFARMA) Pertama di
Indonesia. Dengan sedikitnya jumlah kampus yang membuka jurusan D3 kefarmasian,
tentu saja sedikit persaingan yang dihadapi oleh lulusan kefarmasian.
Lulusan AKFAR
handal dalam bidang produksi dan pelayanan. Sedangkan AKAFARMA handal dalam
bidang menganalisa. Namun AKFAR dan AKAFARMA sama – sama mendapatkan ilmu
Pelayanan dan analisa dengan konstrasi yang berbeda. Dalam artian Lulusan AKFAR
juga bisa dalam hal menganalisa, sedangkan lulusan AKAFARMA juga bisa dalam hal
pelayanan dan produksi.
Bukankah belajar
farmasi itu sulit ?? Mengapa D3 Kefarmasian Putra Indonesia Malang ?? ada yang
beranggapan bahwa jurusan farmasi memiliki beberapa mata kuliah yang sulit. Namun
dengan pembelajaran yang memanusiakan manusia, belajar farmasipun jadi mudah.
Pembelajaran yang memanusiakan manusia itu fokus pada peserta didik sebagai
subjek. Dosen mengenal dan menyelami kemampuan peserta didiknya. Pembelajaran
ini juga memperhatikan cara kerja otak dalam belajar, yang masing – masing
peserta didik memiliki perbedaan cara belajar. Sehingga peserta didik mampu
mencapai kompetensi, menyelesaikan masalah dan penciptaan karya. Proses pendidikan
seperti inilah yang diterapkan di Putra Indonesia Malang.
Dengan banyaknya
hal pendukung, mulai dari adanya PP yang melindungi TTK, luasnya peluang kerja,
sedikitnya persaingan hingga proses pembelajaran yang benar di Putra Indonesia
Malang, tak heran bila Lulusas D3 Kefarmasian Putra Indonesia Malang mudah
mencapai prestasi puncak. Bagi lulusan yang ingin berkarir di industri, bukan
hanya mudah dalam mencari kerja namun posisi yang mereka tempati bukan
sembarang tempat. Sedangkan bagi mereka yang berwirausaha, tentunya mereka
sudah mempelajari dan berpengalaman ketika mereka berkuliah dan menerapkannya
setelah mereka lulus. Lulusan D3 kefarmasian akan selalu menjadi Unggul dan
mudah meraih kesuksesan.